Tidak ada satupun manusia yang(telah,
masih, akan) hidup di dunia ini yang hanya memiliki kelemahan tanpa kelebihan,
atau sebaliknya memiliki kelebihan tanpa kelemahan, punya catatan kebaikan
saja, tanpa keburukan, atau punya catatan keburukan saja tanpa kebaikan. Dengan
tanpa ragu saya meyakini “TIDAK ADA MANUSIA SEJENIS INI, SIAPAPUN DIA”.
Apa lagi jika sekedar CAPRES &
CAWAPRES. Apalagi yang membuat mereka menyandang posisi tersebut adalah (mohon
maaf) orang-orang yang punya legalitas karena “jual beli suara”. Bukan karena
seleksi alam seperti Bung Karno misalnya, yang dengan seleksi alam yang
keraspun mereka bukanlah manusia yang lepas dari salah. Untuk CAPRES dan
CAWAPRES hari, Sudah barang tentu masa lalunya punya banyak kesalahan,
kini sedang bersalah, dan nanti akan ada banyak kesalahan yang mereka miliki.
Bahkan untuk manusia yang dipilihkan oleh
Penciptanya saja, semisal nabi dan rasul, “sengaja” dipaksa untuk melakukan
kekeliruan sikap dan perbuatan sebagai “kurikulum” manusia ketika melakukan hal
yang sama (dan memang pasti melakukan kesalahan), tentu saja ini jadi cermin
buat semua bahwa tidaklah ada manusia yang memiliki catatan seputih kapas.
Jadi,,, (menurut saya) agak aneh kalau
kemudian hari ini banyak pihak yang mengklaim –DIRINYA, JAGOANNYA, dan
KELOMPOKNYA – adalah termasuk kategori manusia yang unggul tanpa cacat,
sementara memperlakukan sebaliknya untuk orang yang di luar Diri, Jagoan, dan
Kelompoknya. Siapapun yang melakukan hal demikian (klaim sepihak), -tentu saja
menurut saya- adalah manusia atau kelompok yang mecoba melawan hukum
kemanusaiaan itu sendiri dan itu adalah abnormal. Dan (saya meyakini) untuk
sesuatu yang tidak normal, pasti akibat yang ditimbulkanpun jauh dari kebaikan.
Tegasnya, siapapun manusia pasti memiliki
kesalahan, sedang bersalah, dan akan banyak melakukan kesalahan. Lalu yang terbaik
dari semuanya adalah mereka yang menyadari kesalahannya, tahu batas kemampuan
mengikuti kebenaran, serta tentu saja tidak berusaha setiap saat untuk
memperbaiki kesalahan-kesalahannya.
Salah satu cara yang baik untuk
memperbaiki kesalahan adalah memiliki sahabat atau orang dekat yang bisa
menunjukan kekeliruan sikap, dan bukan mereka yang menutupi. Memiliki kelompok
orang yang membantu memperbaiki kesalahan dan bukan yang membela serta mencari
pembenaran.
Saran saya sebagai rakyat kecil;
“BERHATI-HATILAH DALAM MEMBELA KELOMPOK, JANGAN SAMPAI KITA TERMASUK ORANG YANG
MEMBELA KEJAHATAN, BERHATI-HATILAH MENCELA KELOMPOK, JANGAN SAMPAI KITA
TERMASUK ORANG YANG MENCELA KEBAIKAN”
Firmansyah Sarim