Sabtu, 27 September 2014

KEBURUKAN ZAMAN

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita petunjuk untuk mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia dan kebahagiaan hidup di akhirat
Shalawt beserta salam atas junjungan alam nabi Muhamad SAW, keluarganya, sahabatnya mudah-mudahan sampai kepada kita selaku pengikutnya, amain.
Hadirin …
Simaklah sabda rasulullah SAW yang terjemahannya sebagai berikut; " akan datang suatu zaman atas manusia. Perut-perut mereka menjadi tuhan mereka. Perempuan-perempuan mereka menjadi kiblat mereka. Dinar-dinar mereka menjadi agama mereka. Kehormatan mereka terletak pada kekayaan mereka".
Hadirin … Rasul menggambarkan dengan indah "mereka mepertuhankan perut atau shwat mereka". Kalau yang di sebut tuhan adalah sesuatu yang diikuti dan ditaati tanpa memikirkan alas an apapun. Berarti pada zaman yang dimaksud rasul, orang akan mentaati sahwat dan perut mereka dengan melakukan apa saja. Dulu pada zaman rasulullah, orang-orang yang taat beribadah kepada Allah menghabiskan malam unuk beribadah kepada-Nya. Kini, kebanyakan manusia melewati malam, begadang sepanjang malam hanya untuk sahwat semata. Nonton TV, main kartu, yang tiada bernilai ibadah.
Perempuan-perempuan mereka menjadi kiblat mereka, seks menjadi kejaran setiap manusia. Tiada lain yang difikirkan dan di bincangkan kecuali pemuasan nafsu.
Tumpukan uang menjadi agama mereka. Kemuliaan seseorang akan diukur berdasarkan kekayaannya, manusia memberikan penghormatan kepada orang yang memiliki banyak kekayaan, semakin kaya seseorang semakin mulialah dia ditengah-tengah masyarakat. Maka disaat seperti itu manusia berlomba-lomba menumpuk kekayan untuk menunjukan kemuliaan dan kehormatan mereka., tidak perduli kekayaan diperoleh dengan korupsi, menipu, riba bahkan menjual harga diri.
Hadirin,  apakah zaman yang dimaksud baginda rasul itu adalah zamannya kita? Wallahu a'lam.
Tetapi paling tidak kita bias mengukur dengan kondisi sekarang ini. Apakah kita menuhankan sahwat dan perut kita? Apakah kita menjadikan perempuan sebagai arah kita? Apakah kita menjadikan uang segala-galanya dalam kehidupan kita? Apakah kita terbiasa mengukur kemuliaan dan kehormatan orang berdasrkan hartanya? Jika dia kaya maka kita muliakan dan jika dia miskin kita hinakan.
Jika semua atau sebagian tanda itu kita dapati dalam kehidupan kita, maka nyatalah bahwa zaman yang dimaksud rasul adalah zaman nya kita.
Hadirin… marillah kita renungkan firman Allah pada surat Al-An'am ayat 32:
وَمَاالْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلاَّ لَعِبُُ وَلَهْوُُ وَلَلدَّارُ اْلأَخِرَةُ خَيْرُُ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ أَفَلاَ تَعْقِلُونَ {32}

"dan kehidupan dunia ini hanyalah main-main dan senda gurau belaka. Dan, sungguh, kampong akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidaklah kamu memahaminya".
Pahamilah bahwa dunia bukanlah tempat kita, jadi janganlah kita terlena karenanya. Tempat kita yang sesungguhnya adalah kampung akhirat. Di sanalah kita akan hidup selama-lamanya, untuk itu mari kita mempersiapkan bekal sebaik-baiknya.
Mudah-mudahan Allah menyelamatkan kita dari keburukan zaman ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar