Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita
petunjuk untuk mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia dan kebahagiaan hidup di
akhirat
Shalawt beserta salam atas junjungan alam nabi Muhamad
SAW, keluarganya, sahabatnya mudah-mudahan sampai kepada kita selaku
pengikutnya, amain.
Hadirin …
Simaklah sabda rasulullah SAW yang terjemahannya
sebagai berikut; " akan datang suatu zaman atas manusia. Perut-perut
mereka menjadi tuhan mereka. Perempuan-perempuan mereka menjadi kiblat mereka. Dinar-dinar
mereka menjadi agama mereka. Kehormatan mereka terletak pada kekayaan
mereka".
Hadirin … Rasul menggambarkan dengan indah
"mereka mepertuhankan perut atau shwat mereka". Kalau yang di sebut
tuhan adalah sesuatu yang diikuti dan ditaati tanpa memikirkan alas an apapun.
Berarti pada zaman yang dimaksud rasul, orang akan mentaati sahwat dan perut
mereka dengan melakukan apa saja. Dulu pada zaman rasulullah, orang-orang yang
taat beribadah kepada Allah menghabiskan malam unuk beribadah kepada-Nya. Kini,
kebanyakan manusia melewati malam, begadang sepanjang malam hanya untuk sahwat
semata. Nonton TV, main kartu, yang tiada bernilai ibadah.
Perempuan-perempuan mereka menjadi kiblat mereka, seks
menjadi kejaran setiap manusia. Tiada lain yang difikirkan dan di bincangkan
kecuali pemuasan nafsu.
Tumpukan uang menjadi agama mereka. Kemuliaan seseorang
akan diukur berdasarkan kekayaannya, manusia memberikan penghormatan kepada
orang yang memiliki banyak kekayaan, semakin kaya seseorang semakin mulialah
dia ditengah-tengah masyarakat. Maka disaat seperti itu manusia berlomba-lomba
menumpuk kekayan untuk menunjukan kemuliaan dan kehormatan mereka., tidak
perduli kekayaan diperoleh dengan korupsi, menipu, riba bahkan menjual harga
diri.
Hadirin, apakah
zaman yang dimaksud baginda rasul itu adalah zamannya kita? Wallahu a'lam.
Tetapi paling tidak kita bias mengukur dengan kondisi
sekarang ini. Apakah kita menuhankan sahwat dan perut kita? Apakah kita
menjadikan perempuan sebagai arah kita? Apakah kita menjadikan uang
segala-galanya dalam kehidupan kita? Apakah kita terbiasa mengukur kemuliaan
dan kehormatan orang berdasrkan hartanya? Jika dia kaya maka kita muliakan dan
jika dia miskin kita hinakan.
Jika semua atau sebagian tanda itu kita dapati dalam
kehidupan kita, maka nyatalah bahwa zaman yang dimaksud rasul adalah zaman nya
kita.
Hadirin… marillah kita renungkan firman Allah pada
surat Al-An'am ayat 32:
وَمَاالْحَيَاةُ
الدُّنْيَا إِلاَّ لَعِبُُ وَلَهْوُُ وَلَلدَّارُ اْلأَخِرَةُ خَيْرُُ لِلَّذِينَ
يَتَّقُونَ أَفَلاَ تَعْقِلُونَ {32}
"dan kehidupan dunia ini hanyalah main-main dan
senda gurau belaka. Dan, sungguh, kampong akhirat itu lebih baik bagi orang-orang
yang bertaqwa. Maka tidaklah kamu memahaminya".
Pahamilah bahwa dunia bukanlah tempat kita, jadi
janganlah kita terlena karenanya. Tempat kita yang sesungguhnya adalah kampung
akhirat. Di sanalah kita akan hidup selama-lamanya, untuk itu mari kita mempersiapkan
bekal sebaik-baiknya.
Mudah-mudahan Allah menyelamatkan kita dari keburukan
zaman ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar