Assalamualikum.
Wr. Wb
Segala
puji bagi Allah tuhan seru sekalian alam, yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, yang menguasai hari kemudian. Sehingga dengan penguasan-Nya Ia
selalu memberikan yang terbaik untuk hamba-hamba yang berharap kepada-Nya.
Shalawat
beserta salam semoga selalu terlimpahkan atas junjungan alam, nabi Muhamad SAW,
kepada keluarganya sahabatnya mudah-mudahan kepada kita selaku umatnya amin.
Didalam
kehidupan yang kita jalani begitu banyak persoalan yang menimpa kita, sehingga
terkadang persoalan-persoalan tersebut mengakibatkan hilangnya kesabaran kita
menjalani hidup.
Muncul
kekecewaan dan rasa frustasi. Kemudian kita mulai berburuk sangka kepada Allah
SWT. Kita berfikir bahwa Allah sudah tidak sayang lagi kepada kita, bahkan kita
berfikir Allah tidak berlaku adil kepada kita. Bukankah kita sudah berdoa di
setiap saat? Lalu kenapa Allah tidak juga mengabulkan permintaan kita?
Kenapa
perasaan itu muncul dalam diri kita?
salah
satu akhlak kita kepada Allah adalah berbaik sangka kepada-Nya. Kebanyakan
manusia berdoa dan meminta kepada Allah sesuatu yang diinginkannya, tentu saja
kita akan merasa senang dan bahagia manakala keinginan kita terkabul, tetapi
apakah setiap keinginan kita sesungguhnya akan bermanfaat bagi kita? Apakah
yang kita inginkan akan memberikan kebaikan pada diri kita? Hanya Allah yang tahu.
Dengan keMaha tahuan Allah, maka Allah selalu akan memberikan yang tebaik untuk
kita, meski tidak selalu sesuai dengan keinginan kita. Hanya saja karena
kurangnya akhlak kita kepada Allah, maka kita menyangka apa yang Allah berikan
kepada kita adalah karena Allah tidak menyayangi kita. Padahal Allah telah
berfirman dalam al-Qur’an surat al-baqoroh ayat 216
وَعَسَى أَن تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ
خَيْرُُ لَّكُمْ وَعَسَى أَن تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ وَاللهُ
يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal
ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia
amat buruk bagimu; Allah mengetahu, sedang kamu tidak mengetahui. (QS. 2:216)
Jika
setiap kali kita memohon kepada Allah, kemudian kita kecewa ketika permohonan
kita tidak dikabulkan, maka kita tidak berbeda dengan anak kecil yang marah dan
menangis manakala keinginannya tidak terpenuhi. Kita menjadi hamba yang suul
adab jika kita mengatur Zat Yang Maha Tahu tentang segala hakikat.
Jika
kita kecewa dengan keputusan Allah, maka yakinlah akan banyak penyakit yang
menghampiri kita. Kita akan terus-menerus merasa gelisah dan jauh dari
ketenangan hidup, dari hati yang tidak tenang akan muncul berbagai penyakit
yang akan menggrogoti tubuh kita. Kenapa? karena kita termasuk orang yang kufur nikmat.
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ
لَئِن شَكَرْتُمْ لأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدُُ
Dan (ingatlah juga), takala Rabbmu
mema'lumkan:"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah
(nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya
azab-Ku sangat pedih". (QS. 14:7)
Kita diazab karena kita tidak bersyukur.
Sebaliknya juga, jika kita ridho dengan apa
yang Allah tetapkan bagi kita maka kita akan mendapatkan kebahagiaan ketenangan
hidup, karena kita termasuk hamba yang bersyukur dengan nikmat-Nya.
Sebagai bentuk baiknya akhlak kita kepada
Allah, marilah kita selalu memohon kepada Allah dengan kerendahan hati, tetapi
tidak mengaturnya dengan perasaan kecewa manakala doa kita belum dikabulkan,
atau diberikan sesuatu yang berbeda dari yang kita harapkan.
فَعَسَى أَن تَكْرَهُوا شَيْئًا
وَيَجْعَلَ اللهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا
karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah
menjadikan padanya kebaikan yang banyak. (QS. 4:19)
mudah-mudahan bermanfaat.
hadanallah wa iyyakum ilaa shirotil mustakim
Wassalamualaiku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar