Senin, 19 Mei 2014

BAIK SANGKA KEPADA ALLAH



Assalamualikum. Wr. Wb
Segala puji bagi Allah tuhan seru sekalian alam, yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang menguasai hari kemudian. Sehingga dengan penguasan-Nya Ia selalu memberikan yang terbaik untuk hamba-hamba yang berharap kepada-Nya.
Shalawat beserta salam semoga selalu terlimpahkan atas junjungan alam, nabi Muhamad SAW, kepada keluarganya sahabatnya mudah-mudahan kepada kita selaku umatnya amin.
Didalam kehidupan yang kita jalani begitu banyak persoalan yang menimpa kita, sehingga terkadang persoalan-persoalan tersebut mengakibatkan hilangnya kesabaran kita menjalani hidup.
Muncul kekecewaan dan rasa frustasi. Kemudian kita mulai berburuk sangka kepada Allah SWT. Kita berfikir bahwa Allah sudah tidak sayang lagi kepada kita, bahkan kita berfikir Allah tidak berlaku adil kepada kita. Bukankah kita sudah berdoa di setiap saat? Lalu kenapa Allah tidak juga mengabulkan permintaan kita?
Kenapa perasaan itu muncul dalam diri kita?
salah satu akhlak kita kepada Allah adalah berbaik sangka kepada-Nya. Kebanyakan manusia berdoa dan meminta kepada Allah sesuatu yang diinginkannya, tentu saja kita akan merasa senang dan bahagia manakala keinginan kita terkabul, tetapi apakah setiap keinginan kita sesungguhnya akan bermanfaat bagi kita? Apakah yang kita inginkan akan memberikan kebaikan pada diri kita? Hanya Allah yang tahu. Dengan keMaha tahuan Allah, maka Allah selalu akan memberikan yang tebaik untuk kita, meski tidak selalu sesuai dengan keinginan kita. Hanya saja karena kurangnya akhlak kita kepada Allah, maka kita menyangka apa yang Allah berikan kepada kita adalah karena Allah tidak menyayangi kita. Padahal Allah telah berfirman dalam al-Qur’an surat al-baqoroh ayat 216
 وَعَسَى أَن تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرُُ لَّكُمْ وَعَسَى أَن تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ وَاللهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahu, sedang kamu tidak mengetahui. (QS. 2:216)

Jika setiap kali kita memohon kepada Allah, kemudian kita kecewa ketika permohonan kita tidak dikabulkan, maka kita tidak berbeda dengan anak kecil yang marah dan menangis manakala keinginannya tidak terpenuhi. Kita menjadi hamba yang suul adab jika kita mengatur Zat Yang Maha Tahu tentang segala hakikat.
Jika kita kecewa dengan keputusan Allah, maka yakinlah akan banyak penyakit yang menghampiri kita. Kita akan terus-menerus merasa gelisah dan jauh dari ketenangan hidup, dari hati yang tidak tenang akan muncul berbagai penyakit yang akan menggrogoti tubuh kita. Kenapa?  karena kita termasuk orang yang kufur nikmat.

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدُُ
Dan (ingatlah juga), takala Rabbmu mema'lumkan:"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS. 14:7)
Kita diazab karena kita tidak bersyukur.
Sebaliknya juga, jika kita ridho dengan apa yang Allah tetapkan bagi kita maka kita akan mendapatkan kebahagiaan ketenangan hidup, karena kita termasuk hamba yang bersyukur dengan nikmat-Nya.
Sebagai bentuk baiknya akhlak kita kepada Allah, marilah kita selalu memohon kepada Allah dengan kerendahan hati, tetapi tidak mengaturnya dengan perasaan kecewa manakala doa kita belum dikabulkan, atau diberikan sesuatu yang berbeda dari yang kita harapkan.
فَعَسَى أَن تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا
karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak. (QS. 4:19)

mudah-mudahan bermanfaat.
hadanallah wa iyyakum ilaa shirotil mustakim
Wassalamualaiku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar