Senin, 19 Mei 2014

ETIKA BERGAUL




Assalamualaikum. Wr. Wb

Segala puji milik Allah yang telah menciptakan manusia dari setetes air hina menjadi makhluk mulia jika desertai iman, mudah-mudahan kita termasuk golongan yang beriman, shalawat beserta salam atas junjungan alam pemberi syafaat di hari pembalasan, Muhammad saw, atas para keluarganya, para sahabatnya, serta mudah-mudahan atas seluruh umatnya.

Setiap manusia ingin dirinya menjadi pribadi yang disenangi oleh semua orang, dihormati oleh semua kalangan, dicintai oleh seluruh makhluk. tetapi anehnya banyak orang berkelakuan sebagai orang yang menjengkelkan atau dalam bahasa inggris pribadi yang annoying
Lalu bagaimanakah agar kita menjadi manusia yang disenangi, dihargai, dihormati bahkan dicintai oleh semua orang. Tidak ada lain, satu kuncinya, adalah dengan berprilaku sesuai dengan prilaku rasul kita yakni Muhammad saw. Dalam Al-qur’an pada surat Al-Ahzab ayat 21;
21.  Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.

Dalam sejarah sudah sangat dikenal bahwa rasulullah memiliki akhlak yang luar biasa, tidak saja diakui oleh kawan bahkan oleh lawanpun beliau diakui sebagai manusia paling berakhlak mulia.
Salah satu akhlak beliau adalah menyayangi orang yang lebih kecil darinya, atau orang yang lemah. Jika kita ingin dihormati, dihargai, dan disenangi, maka cobalah kita berusaha untuk menyayangi orang yang di bawah kita. Seorang ayah haruslah lemah lembut kepada anaknya, seorang yang berilmu hendaklah lemah lembut kepada orang yang tidak tahu, seorang yang kaya upayakan untuk bersikap santun kepada si papa. Jangan sampai mentang-mentang tua, mentang-mentang berilmu, mentang-mentang kaya, berbicara asal keluar saja, menyuruh asal tunjuk saja, sampai-sampai bertolak pinggangpun harus setinggi dada, hidup serasa “pang Akangna”.  Percalah jika kita berbuat demikian maka kita akan dijauhi orang. Saya yakin hidup tidak akan senang jika kita tidak punya teman. Bahkan rasulullahpun tidak mengakui umatnya yang berprilaku demikian, sabda beliau yang artinya;

“bukan termasuk umatku orang yang tidak menyayangi yang lebih kecil, dan tidak menghormati yang mereka yang lebih besar”

Celakalah manusia yang tidak diakui umat oleh nabinya sendiri.
Mudah-mudahan kita semua dijauhkan dari sifat yang demikian. Amin
Hadanallah wa iyyakum ila shirotil mustakim
Wassalamualaikum wr wb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar